Mula-mula Islam Datang Dalam Keadaan Asing Dan Akan Kembali Dalam Keadaan Asing Pula Maka Beruntunglah Orang-Orang Asing Itu"

Selasa, 22 Januari 2013

Celaan Dibalik Pujian

Ibnu Hazm rahimahullah berkata :
من مدحك بما ليس فيك فقد أبلغ في ذمك ؛ لأنه نبه على نقصك
"Barang siapa yang memujimu karena kebaikan yg tidak kau miliki maka sungguh ia telah benar-benar mencelamu. Karena ia telah mengingatkanmu akan kekuranganmu (dengan pujian tersebut)"

Haruskah Marah???


Orang Bijak Berkata:
الغضب أوله جنون وآخره ندم
"Kemarahan awalnya adalah kegilaan, dan akhirnya adalah penyesalan"
Orang bijak juga berkata : "Jika engkau dalam puncak kemarahan maka janganlah sekali-sekali mengambil keputusan. Dan jika dalam puncak kegembiraan maka janganlah engkau menjanjikan sesuatu"
Sungguh betapa sering penyesalan muncul setelah reda kemarahan..
 

Yang Berhak Dan Yang Pantas Ditunggu-Tunggu


Menunggu adalah pekerjaan yg sangat membosankan.... Terlebih lagi menunggu sesuatu yg tidak menarik....
Akan tetapi lain halnya jika menunggu sesuatu yg dicintai.... sesuatu yg dirindukan.... maka penungguan tersebut terasa ringan untuk dilakukan....
Tanyalah pada hati anda... Apakah anda sabar dalam menunggu tibanya waktu-waktu sholat? Apakah selalu terbetik dalam hati anda untuk memperhatikan jadwal waktu sholat? Ataukah sama sekali anda cuek dengan jadwal waktu sholat? Ataukah merasa berat dan malas tatkala mengetahui sebentar lagi tiba waktu sholat?

Tiga Perkara Yang Dhohirnya Bertentangan Dengan Hakekatnya


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ
((Tidaklah sedekah mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba yang memaafkan kecuali keperkasaan, dan tidaklah seseorang merendah karena Allah kecuali Allah akan mengangkatnya)) (HR Muslim no 2588)
Dzohirnya sedekah itu mengurangi harta, memaafkan itu menunjukan kalah atau lemahnya seseorang, dan merendahkan diri itu menunjukan rendahnya seseorang…, akan tetapi jika dikerjakan karena Allah dan penuh keimanan maka akan mendatangkan sebaliknya. Justru sedekah menambah harta seseorang, memaafkan menambah harga dirinya, dan tawadhu' akan menambah derajatnya…

Beramal Sholehlah Untuk Dirimu

Seorang penyair berkata :
ولدتك أمك يا ابن آدم باكيا...والناس حولك يضحكون سرورا
فاعمل لنفسك أن تكون إذا بكوا....في يوم موتك ضاحكا مسرورا
Wahai anak Adam, ibu melahirkanmu dalam kondisi engkau menangis ....
sementara orang-orang disekelilingmu tersenyum kerena gembira...
Beramal sholehlah untuk dirimu agar tatkala mereka menangis di hari kematianmu, engkau meninggal dalam keadaan tersenyum dan gembira....
((Yaa Allah anugrahkanlah kepada kami husnul khootimah))

Melatih Diri Untuk Selalu Berniat Baik


Niat baik sangat berperan dalam mengantarkan engkau kepada kebenaran (al-Haq), mendatangkan amal kebaikan, dan sebab datangnya ampunan Allah. Allah berfirman
وَلَوْ عَلِمَ اللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا لأسْمَعَهُمْ
Kalau Sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka (pada orang-orang kafir), tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar (untuk tunduk kep
ada ayat-ayat Allah-pen). (QS Al-Anfaal : 23)
Maka timbulkanlah niat baik dalam hatimu maka niscaya Allah akan menimbulkan kebaikan pada amalanmu
Allah juga berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِمَنْ فِي أَيْدِيكُمْ مِنَ الأسْرَى إِنْ يَعْلَمِ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ خَيْرًا يُؤْتِكُمْ خَيْرًا مِمَّا أُخِذَ مِنْكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Hai Nabi, Katakanlah kepada tawanan-tawanan (dari kalangan orang kafir-pen) yang ada di tanganmu: "Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu". dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-Anfaal : 70)
Meskipun orang lain tidak ada yang melihat isi hatimu, yakinlah bahwa Allah melihat dan menilai isi hatimu, serta menyikapimu berdasarkan isi hatimu….

Antara Mengobati Hati dan Mengobati Jasad

Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin rahimahullah berkata : Jika engkau melihat orang-orang berdesak-desakan di pintu rumah sakit sementara mereka lalai dan meninggalkan pintu-pintu masjid, maka ketahuilah bahwa kondisi yang terjadi tidaklah baik. Karena menurut akal dan agama hendaknya seseorang lebih bersemangat untuk mengobati penyakit hatinya yang berkaitan dengan agamanya dari pada mengobati penyakit tubuhnya.

Bila Allah Membongkar Aib Seorang Hamba



Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
ولا تتبعوا عوراتهم فإنه من اتبع عوراتهم يتبع الله عورته ومن يتبع الله عورته يفضحه في بيته
((Janganlah kalian mencari-cari kesalahan-kesalahann kaum muslimin, karena barang siapa yang mencari-cari kesalahan mereka maka Allah akan menelusuri kesalahan-kesalahannya, dan barang siapa yang ditelusuri kesalahannya oleh Allah maka Allah akan membongkarnya (meskipun) dia di rumahnya sendiri)) (HR Abu Dawud no 4880)
Orang-orang yang selama ini menghargai atau menghormati kita maka akan menjauhi kita.... sahabat dekat akan menjauh... bahkan memusuhi...,
Diantara doa Nabi shallallahu 'alahi wa sallam :
اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي
((Yaa Allah tutuplah aib-aibku...)) (HR Ibnu Maajah no 3871 dan Ibnu Hibbaan no 957)
Allah membongkar aib-aib hambnya dalam dua kondisi :
(1) Jika sang hamba mencari-cari kesalahan saudaranya.

(2) Jika sang hamba terlalu sering melakukan dosa-dosa secara sembunyi-sembunyi maka Allah akan membongkarnya sebagai pelajaran untuk yang lainnya. Jika satu aib kita atau satu dosa kita saja dibongkar oleh Allah maka mau taruh di mana wajah kita ini....??

Dibalik Ucapan Selamat Hari Natal

Cukup mengagetkan hati tatkala melihat semangat sebagian "kiyai" atau "wali" dari kalangan aswaja dalam memberi ucapan "selamat natal" kepada kaum Nasrani. Bahkan tatkala Gus Dur dalam kondisi kritis dan menjelang wafatnya, maka beliau masih sempat mengucapkan selamat natal, sebagaimana dituturkan oleh putri beliau Inayah Wahid. Ia berkata :
((Saat itu, kondisi ayahnya yang makin kritis saat berbaring di rumah sakit. Teman, rekan, sahabat Gus Dur dari kalangan nasrani, datang menjenguk, bertepatan dengan Hari Natal, 25 Desember. "Dengan kondisi yang sakit, Gus Dur masih bisa mengucapkan selamat Natal. Ucapan itu persis pada pada tanggal 25 Desember.)), 
Demikian juga semangat mengucapkan natal disampaikan oleh Gus Sholah, sebagaimana dituturkan oleh Tribun News:
((Cendekiawan Muslim Salahuddin Wahid mengatakan, umat Islam sah-sah saja mengucapkan Natal kepada umat Kristiani. Pasalnya, tidak ada dasar yang melarang Muslim mengucapkan natal. "Mengucapkan Natal adalah bentuk ungkapan saling menghormati antarpemeluk agama," kata pria yang akrab disapa Gus Sholah itu,
Padahal ketua MUI telah melarang mengucapkan selamat natal. 
Hari natal adalah hari perayaan kaum Nashrani. Apa sih yang sedang mereka rayakan?, yang sedang mereka gembirakan??. Tentunya semua kaum Nashrani –dari Sabang sampai Merauke- sepakat bahwa mereka sedang merayakan hari kelahiran tuhan dan sesembahan mereka. Mereka tidak sedang merayakan kelahiran Yesus sebagai seorang nabi, akan tetapi merayakan kelahiran Yesus sebagai "Tuhan" atau "Anak Tuhan". Coba kita renungkan dengan akal sehat…, tatkala seorang muslim mengucapkan selamat kepada mereka, apakah yang dipahami oleh mereka?, apakah mereka memahami seorang muslim sedang menyatakan, "Selamat atas kelahiran Yesus sebagai seorang Nabi?". Tentunya sama sekali tidak !!!, karena jika mereka memahami demikian tentunya mereka akan ngamuk dan merasa dihina oleh seorang muslim….
Karenanya…mengucapkan selamat hari natal menimbulkan kelaziman-kelaziman yang sangat buruk…
((Selamat Hari Natal = Selamat hari lahirnya "tuhan" kalian = selamat menyembah salib = selamat kalau Allah punya anak = selamat bertrinitas = selamat memusuhi agama tauhid (Islam) = Selamat bahagia dengan bangkitnya kaum salibis yang senantiasa mengharapkan hancurnya Islam))
Ucapan selamat natal lebih parah daripada ucapan : Selamat berzina..., selamat mabuk..., selamat mencuri..., selamat membunuh..., selamat korupsi..., karena dosa terbesar adalah dosa kesyirikan…
Akan tetapi masih banyak kaum muslimin yang tidak menyadarinya...!!!!
Apa yang saya simpulkan di atas ternyata telah jauh-jauh diperingatkan oleh para ulama. Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya "Ahkaam Ahli Adz-Dzimmah" berkata:
وأما التهنئة بشعائر الكفر المختصة به فحرام بالاتفاق مثل أن يهنئهم بأعيادهم وصومهم فيقول عيد مبارك عليك أو تهنأ بهذا العيد ونحوه فهذا إن سلم قائله من الكفر فهو من المحرمات وهو بمنزلة أن يهنئه بسجوده للصليب بل ذلك أعظم إثما عند الله وأشد مقتا من التهنئة بشرب الخمر وقتل النفس وارتكاب الفرج الحرام ونحوه. وكثير ممن لا قدر للدين عنده يقع في ذلك ولا يدري قبح ما فعل
"Adapun memberi selamat terhadap perayaan-perayaan kufur yang khusus maka hukumnya haram berdasarkan kesepakatan (para ulama) seperti seseorang (muslim) memberi selamat kepada mereka (orang-orang kafir) atas perayaan-perayaan mereka. Maka ia berkata "Perayaan yang diberkahi atasmu…" atau "Selamat gembira dengan perayaan ini" atau yang semisalnya. Maka perbuatan seperti ini –kalau pengucapnya selamat dari kekufuran- maka perbuatan ini merupakan keharaman, dan kedudukannya seperti jika ia memberi ucapan selamat kepada orang yang sujud ke salib. Bahkan hal ini lebih parah dosanya di sisi Allah dan lebih di murkai dari pada jika ia mengucapkan selamat kepada orang yang minum khomr (bir) atau membunuh orang lain, atau melakukan zina dan yang semisalnya. Banyak orang yang tidak memiliki ilmu agama yang cukup terjerumus dalam hal ini, dan mereka tidak tahu akan buruknya perbuatan mereka." (Ahkaam Ahli Adz-Dzimmah 1/441, tahqiq : Yusuf bin Ahmad Al-Bakry dan Syaakir bin Taufiiq, cetakan Romaady li An-Nasyr, cetakan pertama 1418 H/1997 M)
Seseorang hendaknya mencari keridoan Allah ta'ala, dengan mencintai apa yang dicintai oleh Allah dan murka terhadap apa yang dimurkai oleh Allah. Allah sangat murka dengan pernyataan bahwa Yesus adalah anak Allah.
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا (٨٨) لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا (٨٩) تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الأرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا (٩٠) أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا
"Dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak". Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar. Hampir-hampir langit pecah karena Ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menda'wakan Allah yang Maha Pemurah mempunyai anak." (QS Maryam : 88-91)
Allah menggambarkan rusaknya keyakinan Allah punya anak dengan menyatakan bahwa pernyataan tersebut hampir-hampir menjadikan benda-benda mati yang megah seperti langit, bumi, dan gunung hancur karena betapa mungkarnya pernyataan tersebut. Lantas kemudian kaum Nasrani bergembira dengan pernyataan tersebut…Lantas sebagian kaum muslimin ikut mengucapkan "Selamat" atas keyakinan yang batil ini, yang merupakan puncak kesyirikan !!!!
Tidak diragukan lagi bagi orang yang berakal/waras bahwasanya jika seseorang berkata kepada orang lain, "Selamat berzina" sambil mengirimkan kartu uacapan selamat, disertai senyuman tatkala mengucapkannya, maka tidak diragukan lagi bahwasanya menunjukan ia ridho dengan "zina" tersebut. Dan itulah yang dipahami oleh sang pelaku zina.
Lantas jika ada orang yang mengucakan "Selamat hari natal" bukankah ini menunjukan ia ridho denga acara kesyirikan dan kekufuran tersebut??. Ucapan selamat seperti ini, tidak diragukan lagi secara dzohir menunjukan keridoan !!!
Dari sinilah kenapa para ulama mengharamkan ucapan "selamat natal". Meskipun –sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibnul Qoyyim- bahwasanya kebanyakan orang yang mengucapkannya tidak bermaksud demikian, dan tidak bermaksud rido dengan kekufuran dan kesyirikan.

Yang Penting Penilaian Allah Bukan Penilaian Manusia


Jika perhatianmu hanyalah memperhatikan komentar manusia tentang dakwahmu, apakah membelamu atau memusuhimu, apakah memujimu atau mencelamu, maka waktumu akan banyak yg sia-sia terbuang, dan banyak tujuan dan cita-cita yg tdk bisa terwujudkan. Karena komentar dan para komentator terlalu banyak dan beragam, tdk akan ada habis-habisnya.
Ada yg berkata, "Sebenarnya kijang lebih cepat berlari drpd srigala, hanya saja si kijang terlalu sering menoleh ke belakang melihat kejaran srigala, akhirnya iapun menjadi mangsa srigala". Wallahu A'lam bis sowaab

Tidaklah akan Terkumpulkan antara Ketergesaan dan Kesabaran


Tidaklah akan terkumpulkan antara Ketergesaan dan Kesabaran, karena kesabaran mewujudkan tujuan, sementara ketergesaan (sikap terburu-buru) mewujudkan kegagalan dan keterbalikan. Allah berfirman
فاصبر كما صبر أولوا العزم من الرسل ولا تستعجل لهم
"Bersabarlah (wahai Nabi) sebagaimana kesabaran para rasul ulul ami dan janganlah engkau tergesa-gesa/terburu-buru bagi mereka (kaum mu)" (QS Al-Ahqoof : 35)

 

Penggugur Dosa Dalam Hitungan Menit


Nabi shallallahu 'alihi wa sallam bersabda :

." من قال سبحان الله وبحمده في يوم مائة مرة حطت عنه خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر ".
"Barang siapa yg mengucapkan subhaanallahu wabihamdihi seratus kali dalam sehari makan akan gugur dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan" (HR Al-Bukhari dan Muslim)