1) Bacalah Al
qur’an karim dan bersemangatlah untuk menjadikan itu sebagai wirid
keseharianmu, dan senantiasalah berusaha untuk menghafalkannya sesuai
kesanggupanmu agar engkau bisa mendapatkan pahala yang besar dihari kiamat
nanti.
عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما-
عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” يقال لصاحب القرآن: اقرأ وارتق ورتّل كما كنت
ترتّل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرؤها رواه أبو داود والترمذي
Dari abdullah bin ‘umar radiyallohu ‘anhu, dari Nabi
Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda: “dikatakan
pada orang yang senang membaca alqur’an: bacalah dengan tartil sebagaimana
engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya
kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca. (HR.abu daud dan attirmidzi)
2) Tidaklah
terpuji jika engkau selalu menyampaikan setiap apa yang engkau dengarkan,
karena kebiasaan ini akan menjatuhkan dirimu kedalam kedustaan.
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي
صلى الله عليه وسلم قال: ” كفى بالمرء كذباً أن يتحدّث بكل ما سمع “
Dari Abu hurairah radiallahu ‘anhu,sesungguhnya Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Cukuplah
seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa
yang dia dengarkan.” (HR.Muslim dan Abu Dawud)
3) jauhilah
dari sikap menyombongkan diri (berhias diri) dengan sesuatu yang tidak ada pada
dirimu, dengan tujuan membanggakan diri dihadapan manusia.
عن عائشة – رضي الله عنها- أن امرأة
قالت: يا رسول الله، أقول إن زوجي أعطاني ما لم يعطني؟ قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم: ” المتشبّع بما لم يُعط كلابس ثوبي زور “.
Dari aisyah radiyallohu ‘anha, ada
seorang wanita yang mengatakan:wahai Rasulullah, aku mengatakan bahwa suamiku
memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.berkata
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,: orang yang merasa memiliki
sesuatu yang ia tidak diberi, seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi)
4) Sesungguhnya
dzikrullah memberikan pengaruh yang kuat didalam kehidupan ruh seorang muslim,
kejiwaannya, jasmaninya dan kehidupan masyarakatnya. maka bersemangatlah wahai
saudariku muslimah untuk senantiasa berdzikir kepada Allah ta’ala, disetiap
waktu dan keadaanmu. Allah ta’ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis dalam
firman-Nya:
” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً
وعلى جنوبهم… ” (آل عمران: الآية 191).
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…” (Ali imran:191).
5) Jika engkau
hendak berbicara,maka jauhilah sifat merasa kagum dengan diri sendiri, sok
fasih dan terlalu memaksakan diri dalam bertutur kata, sebab ini merupakan
sifat yang sangat dibenci Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,
dimana Beliau bersabda:
” وإن أبغضكم إليّ وأبعدكم مني مجلساً
يوم القيامة الثرثارون والمتشدقون والمتفيهقون “.
“sesungguhnya orang yang paling aku
benci diantara kalian dan yang paling jauh majelisnya dariku pada hari kiamat :
orang yang berlebihan dalam berbicara, sok fasih dengan ucapannya dan merasa
ta’ajjub terhadap ucapannya.” (HR.Tirmidzi,Ibnu Hibban dan yang lainnya dari
hadits Abu Tsa’labah Al-Khusyani radhiallahu anhu)
6) Jauhilah
dari terlalu banyak tertawa,terlalu banyak berbicara dan berceloteh.jadikanlah
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, sebagai teladan bagimu,
dimana beliau lebih banyak diam dan banyak berfikir beliau Shallallahu Alaihi
wa aalihi wasallam, menjauhkan diri dari terlalu banyak tertawa dan menyibukkan
diri dengannya.bahkan jadikanlah setiap apa yang engkau ucapkan itu adalah
perkataan yang mengandung kebaikan, dan jika tidak, maka diam itu lebih utama
bagimu. Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, bersabda:
” من كان يؤمن بالله واليوم الآخر
فليقل خيراً أو ليصمت “.
” Barang siapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir,maka hendaknya dia berkata dengan perkataan yang baik,atau
hendaknya dia diam.”
(muttafaq alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu
anhu)
8 ) jangan
kalian memotong pembicaraan seseorang yang sedang berbicara atau membantahnya,
atau meremehkan ucapannya. Bahkan jadilah pendengar yang baik dan itu lebih
beradab bagimu, dan ketika harus membantahnya, maka jadikanlah bantahanmu
dengan cara yang paling baik sebagai syi’ar kepribadianmu.
9)
berhati-hatilah dari suka mengolok-olok terhadap cara berbicara orang lain,
seperti orang yang terbata-bata dalam berbicara atau seseorang yang kesulitan
berbicara . Alah
Ta’ala berfirman:
” يا أيها الذين آمنوا لا يسخر قوم من
قوم عسى أن يكونوا خيراً منهم ولا نساء من نساء عسى أن يكن خيراً منهن ” (الحجرات:
الآية 11).
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi
yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan
perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih
baik.”
(QS.Al-Hujurat:11)
10) jika engkau
mendengarkan bacaan Alqur’an, maka berhentilah dari berbicara, apapun yang
engkau bicarakan, karena itu merupakan adab terhadap kalamullah dan juga sesuai
dengan perintah-Nya, didalam firman-Nya:
: ” وإذا قرىء القرآن فاستمعوا له
وأنصتوا لعلكم ترحمون ” (الأعراف: الآية 204).
Artinya: “dan apabila dibacakan Alqur’an,maka
dengarkanlah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian diberi
rahmat“. Qs.al
a’raf :204
11) bertakwalah
kepada Allah wahai saudariku muslimah,bersihkanlah majelismu dari ghibah dan
namimah (adu domba) sebagaimana yang Allah ‘azza wajalla perintahkan kepadamu
untuk menjauhinya. bersemangatlah engkau untuk menjadikan didalam majelismu itu
adalah perkataan-perkataan yang baik,dalam rangka menasehati,dan petunjuk
kepada kebaikan. perkataan itu adalah sebuah perkara yang besar, berapa banyak
dari perkataan seseorang yang dapat menyebabkan kemarahan dari Allah ‘azza
wajalla dan menjatuhkan pelakunya kedalam jurang neraka. Didalam hadits Mu’adz
radhiallahu anhu tatkala Beliau bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa
aalihi wasallam: apakah kami akan disiksa dengan apa yang kami ucapkan? Maka
jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
” ثكلتك أمك يا معاذ. وهل يكبّ الناس
في النار على وجوههم إلا حصائدُ ألسنتهم ” ( رواه الترمذي).
“engkau telah keliru wahai Mu’adz,
tidaklah manusia dilemparkan ke Neraka diatas wajah-wajah mereka melainkan
disebabkan oleh ucapan-ucapan mereka.” (HR.Tirmidzi,An-Nasaai dan Ibnu Majah)
12)
berhati-hatilah -semoga Allah menjagamu- dari menghadiri majelis yang buruk dan
berbaur dengan para pelakunya, dan bersegeralah-semoga Allah menjagamu- menuju
majelis yang penuh dengan keutamaan, kebaikan dan keberuntungan.
13) jika engkau
duduk sendiri dalam suatu majelis, atau bersama dengan sebagian saudarimu, maka
senantiasalah untuk berdzikir mengingat Allah ‘azza wajalla dalam setiap
keadaanmu sehingga engkau kembali dalam keadaan mendapatkan kebaikan dan
mendapatkan pahala. Allah ‘azza wajalla berfirman:
” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً
وعلى جنوبهم “. (آل عمران: الآية 191)
Artinya: “(yaitu) orang – orang yang
mengingat Allah sambil berdiri,atau duduk,atau dalam keadaan berbaring” (QS..ali ‘imran :191)
14) jika engkau
hendak berdiri keluar dari majelis, maka ingatlah untuk selalu mengucapkan:
” سبحانك الله وبحمدك أشهد أن لا إله
إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك “.
“Maha suci Engkau ya Allah dan bagimu
segala pujian,aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk disembah kecuali
Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu, dan aku bertaubat kepada-Mu“.
Sehingga diampuni bagimu segala kesalahanmu di dalam
majelis tersebut.
15) Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara, Allah Ta’ala berfirman:
” لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ” (النساء: الآية 114).
Artinya: “Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (An nisa:114)
Dan ketahuilah wahai saudariku,semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa disana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataanmu.
“عن اليمين وعن الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ” (ق: الآية 17-18)
Artinya: “Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Qaaf:17-18).
Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan.
0 komentar:
Posting Komentar